Lihat juga
17.12.2025 12:00 PMHari ini, pasangan GBP/JPY melanjutkan koreksinya dari level tertinggi Desember, mendekati level bulat 207,00. Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) merilis data yang menunjukkan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) utama naik sebesar 3,2% year-on-year pada bulan November. Angka ini menurun tajam dari 3,6% pada bulan Oktober dan lebih rendah daripada ekspektasi para analis sebesar 3,5%. Selain itu, inflasi inti, yang tidak termasuk komponen makanan dan energi yang paling volatil, meningkat sebesar 3,2% pada periode yang sama, sedikit di bawah prediksi pasar dan angka Oktober sebesar 3,4%. Angka-angka ini mendukung ekspektasi bahwa Bank of England akan menurunkan suku bunga utamanya secepatnya pada Kamis depan, yang dapat membebani pound Inggris dan memberikan tekanan pada pasangan GBP/JPY.
Selain itu, kenaikan yen Jepang mungkin lebih didorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga yang tak terhindarkan, yang dapat diisyaratkan oleh Bank of Japan pada hari Jumat setelah pertemuan kebijakan moneter dua harinya. Yang menjadi faktor kunci adalah komentar yang dibuat minggu lalu oleh Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda, saat ia menekankan bahwa kemungkinan mencapai target ekonomi dan inflasi bank sentral secara bertahap meningkat. Ueda juga menyatakan bahwa regulator Jepang mendekati tujuan inflasinya, menunjukkan perlunya melanjutkan normalisasi kebijakan. Peningkatan aversi risiko di pasar ekuitas juga memberikan dukungan tambahan bagi yen sebagai mata uang safe-haven.
Faktor-faktor fundamental ini menunjukkan tren bearish untuk pasangan GBP/JPY. Namun, para pelaku pasar mungkin menahan diri untuk tidak membuka posisi agresif dan sebaliknya mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati menjelang peristiwa penting: keputusan suku bunga Bank of England pada hari Kamis dan pengumuman kebijakan moneter akhir Bank of Japan pada hari Jumat. Keputusan-keputusan ini akan menjadi krusial dalam menentukan arah masa depan pasangan GBP/JPY dan yen Jepang, terutama mengingat kekhawatiran atas memburuknya situasi fiskal Jepang yang disebabkan oleh rencana pengeluaran besar-besaran Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang dapat menjadi katalis untuk gelombang pergerakan berikutnya dalam pasangan mata uang ini.
Dari perspektif teknikal, resistance terdekat untuk pasangan ini terletak di 207,75, sebelum level bulat 208,00. Sementara itu, pasangan ini melanjutkan koreksinya, telah jatuh mendekati angka bulat 207,00. Jika harga gagal bertahan di atas level ini, penurunan dapat mempercepat menuju angka bulat berikutnya di 206,00, meninggalkan keseimbangan kekuatan terbagi rata antara bull dan bear.
Namun, selama osilator pada grafik harian tetap positif, para bull belum siap untuk menyerah.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.
